Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis Manejemen Layanan Sistem Informasi dan Sistem Layanan Manajemen
NAMA : FERDY AL RIZKY
KELAS : 2KA04
NPM : 12119404
1. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
2. Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
3. Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
4. Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
Kerangka Kerja (Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi
1. Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
3. Model bisnis manajemen layanan sistem Informasi
1. B2B (Business to Business)
Sesuai namanya, perusahaan yang berjalan dalam model bisnis ecommerce ini menjual produk atau jasanya kepada badan usaha lainnya.
Konsumen dalam model bisnis B2B belum tentu merupakan end user dari barang atau layanan yang dibeli. Mereka bisa saja bertindak sebagai reseller dan menjualnya kembali ke konsumen lain.
2. B2C (Business to Consumer)
B2C adalah model bisnis ecommerce yang paling umum, di mana perusahaan menjual kepada konsumen end user.
Berkebalikan dari B2B, model bisnis ini tidak membutuhkan usaha pemasaran yang berat. Konsumen umumnya juga tidak membutuhkan waktu lama untuk ingin membeli dari bisnis Business to Consumer.
3. C2C (Consumer to Consumer)
Sesama konsumen juga dapat saling jual-beli barang. Inilah yang menjadi ciri model bisnis C2C.
Para pelaku bisnis Consumer to Consumer biasanya bergantung pada situs listing iklan, marketplace, dan forum untuk memasarkan barangnya. Di Indonesia, jenis ecommerce ini sering ditemukan di OLX dan Kaskus
4. C2B (Consumer to Business)
Selain kepada sesama individu, konsumen juga dapat menjual ke bisnis atau perusahaan.
Berkebalikan dengan C2C yang dagangannya berupa produk, pelaku C2B biasanya menawarkan jasa kepada konsumennya. Oleh karena itu, para pekerja freelance termasuk dalam model bisnis ini.
sumber:
-http://rizkibagjam.blogspot.com/2018/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html#:~:text=Manajemen%20Layanan%20Sistem%20Informasi%20adalah,layanan%20SI%20terhadap%20bisnis%20perusahaan.&text=ITIL%20adalah%20suatu%20rangkaian%20dengan,pengembangan%2C%20serta%20operasi%20teknologi%20informasi.
-https://www.niagahoster.co.id/blog/model-bisnis-ecommerce/
Komentar
Posting Komentar